Senin, 28 Januari 2019

DESKRIPSI DIRI
A. Pengembangan Kualitas Pembelajaran
A. 1. Berikan CONTOH NYATA semua usaha kreatif yang telah atau sedang Saudara lakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran; dan jelaskan dampaknya!
1. Usaha Kreatif
Usaha kreatif yang saya lakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yaitu dengan menerapkan berbagai metode pembelajaran menarik bagi mahasiswa. Kegiatan di kelas tidak monoton pada kegitan ceramah dan diskusi saja namun saya juga menggunakan berbagai metode menarik sehingga mahasiswa senang mempelajari materi perkuliahan yang saya ampu. Beberapa model pembelajaran yang sudah saya terapkan adalah Think Pair Share (TPS), Jigsaw, Think Talk Write (TTW), karya wisata, debat, dan Role Playing. Tidak hanya model pembelajaran, susunan kursi juga menjadi poin penting yang saya perhatikan. Bentuk kursi yang semua siswa menghadap ke depan ke arah dosen beberapa kali saya ubah menjadi formasi lingkaran, formasi U, dan bentuk meja konfrensi. Perubahan bentuk kursi tidaklah menghabiskan waktu yang lama, kurang dari lima menit, mahasiswa sudah dapat membentuk kursi sesuai dengan arahan yang saya berikan. Perubahan tatanan kursi juga disesuaikan dengan model pembelajaran dan kebutuhan dalam menguasai materi tertentu. Usaha selanjutnya yang saya perbuat adalah pembiasan menggunakan berbagai media pembelajaran baik elektronik maupun non elektronik. Media elektronik dapat berupa
2. Dampak Perubahan
Model tersebut terbukti berguna bagi mahasiswa karena pada akhirnya semua mahasiswa memahami dengan benar bahwa judul berbeda dengan tema. Tatanan kursi juga menunjukkan perubahan yang baik dari mahaiswa karena dengan penyusunan kursi yang berbeda-beda dapat mengubah kondisi kelas tidak tegang dan monoton. Misalnya saja susunan kursi formasi U yang membuat seluruh wajah mahasiswa terlihat oleh saya sehingga mimik wajah bingung mahasiswa dapat memancing saya untuk bertanya lebih mengenai pemahaman ia terhadap materi. Mahasiswa yang enggan dan takut bertanya dapat saya jangkau lebih mudah dengan formasi duduk tersebut. Hal ini membuat saya dapat memastikan bahwa seluruh mahasiswa paham mengenai materi yang dipersoalkan dan dipecahkan secara bersama-sama. Penggunaan media memberikan dampak pengalaman langsung yang dapat dirasakan mahasiswa. Misalnya saja saat penggunaan media cetak (koran) yang kemudian diperbanyak oleh mahasiswa untuk dibaca dan dianalisis secara cermat. Penggunaan media tersebut memberikan pelajaran bahwa permasalahan bahasa ada disekitar mahasiswa. Penenekanan kata “Mudah” turut memberi kontribusi bagi perkembangan kualitas belajar mahasiswa. Banyaknya materi kuliah dengan kata-kata baru membuat mahasiswa menjadi takut dan berpikir bahwa itu akan sulit dan tidak berkaitan dengan kenyataan. Pelajaran dianggap hanya teori yang harus dihapal. Kata “mudah” yang saya ucapkan berulang-ulang dan penyesuaian materi dengan realita membuat mahasiswa nyaman dan menguasai mata kuliah saya lebih baik dari sebelumnya.
3. Kedisiplinan
Kedisiplinan yang saya terapkan dalam pembelajaran dapat terlihat secara nyata melalui kontrak perkuliahan yang telah saya buat 1 minggu sebelum perkuliahan berlangsung. Kontrak perkuliahan saya bagikan kepada mahasiswa pada saat pertemuan perdana. Kontrak tersebut dibaca dan dijelaskan kepada mahasiswa terkait kesepakatan tata tertib perkuliahan, etika, penilaian, dan sanksi pelanggaran. Isi dalam kontrak perkuliahan diberlakukan bagi saya dan juga mahasiswa. Secara bersama-sama saya dan mahasiswa menyepakati mengenai ketepatan waktu masuk kuliah dan ketepatan dalam menyelesaikan tugas. Jika salah satu pihak melanggar kesepakatan tersebut, maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan kesepakatan yang tertera dalam kontrak kuliah. Aturan yang tertera dalam kontrak perkuliahan yang telah saya buat berfungsi untuk pembiasaan bagi mahasiswa dan juga bagi diri saya sendiri selaku dosen untuk mematuhi isi yang terkandung di dalamnya, baik terkait materi, penilaian dan etika bertanya maupun memohon izin jika tidak dapat menghadiri perkuliahan saya. Sikap patuh terhadap kesepakatan kontrak kuliah yang telah saya tulis membuat kelas yang saya ajarkan lebih tertib dan kondusif.
4. Keteladanan
Keteladanan yang saya tunjukkan kepada mahasiswa terlihat dari penggunaan bahasa saat saya berkomunikasi baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Saya cenderung  menggunakan bahasa yang santun, benar, dan baik. Penggunaan bahasa yang santun, penting dilakukan ketika saya mengkritik tuturan mahasiswa dengan teman atau dosen. Kata ganti “aku” yang cenderung diucapkan mahasiswa diganti menjadi “saya”. Tidak hanya itu, ketika mengkritik tindakan mahasiswa saya juga selalu menggunakan kalimat yang positif pada awal kalimat dan kritikan di akhir kalimat. Misalnya saja ketika seorang mahasiswa mendominasi seluruh jawaban saat diskusi, maka saya akan menyampaikan “Kamu sudah hebat karena menguasai seluruh jawaban atas pertanyaan teman-temanmu, namun akan jauh lebih hebat lagi jika kamu dapat bekerja sama dan memberi kesempatan bagi teman lain untuk menjawab”. Penggunaan bahasa yang benar juga menjadi perhatian saya. Sebahagian besar mahasiswa saya adalah perantauan yang berasal dari daerah yang umumnya kesulitan dalam mengadaptasi bahasa Indonesia dengan benar. Contohnya saja masih ada beberapa mahasiswa yang menyebutkan “rumah sekolah” yang harusnya “sekolah” dan “suka cabut” yang harusnya “membolos”. Dengan penggunaan kata-kata yang benar, perlahan-lahan mahasiswa berubah dan agak hati-hati dalam mengucapkan bahasa Indonesia
5. Keterbukaan terhadap Kritik
Kritikan yang diberikan saya hayati dengan baik tanpa berusaha melakukan pembelaan. Jika setelah dicek kembali dan benar saya pernah melakukan hal yang membuat mahasiswa saya kecewa, saya siap untuk mengakui kesalahan dan berubah secara bertahap. Kritikan melalui tatap wajah juga beberapa kali saya terima dari atasan dan juga teman sejawat. Masukan yang diberikan membuat saya menjadi pekerja dan pendidik yang lebih baik.